Grausig Akan Hantam 7 Titik Di Sumatera

Setelah sukses merilis album penuh yang Kelima “Anomi” bulan Maret 2023 lalu, nampaknya Grausig tengah mempersiapkan tujuh kota di Sumatera yang akan mereka singgahi, mulai dari Sumatera Utara, Sumatera Barat hingga Sumatera Selatan, terhitung dari tanggal 17 sampai 27 Agustus mendatang.

Agenda “Anomi Annihilatiom Sumatera Tour” di organisir oleh Fapro Production (Bengkulu) yang bekerjasama dengan Event Organizer lokal Sumatera dan Komunitas di setiap kota yang mereka singgahi.

“Anomi” merupakan album penuh lima yang bermuatan 8 trek di dalamnya, album tersebut di cetak dalam format fisik dalam bentuk CD audio dan kaset pita oleh Playloud Records, Indonesia serta Goatlordth, Malaysia.

Album “ANOMI” juga sudah dapat didengarkan melalui platform digital.

Di album “Anomi” band ini berkolaborasi dengan dua musisi yang berbeda negara yaitu Mr. Alphatraz – German (intro & outro piano klasik pada lagu “Annihilation Agendas”) dan Amung – Indonesia (Oud pada lagu “Kala Terbenam”).

 

Line up Grausig;

• Adam Fauzan (Vocal)

• Mame Kuskaijan (Guitar/Vocal)

• Robby Agam (Guitar)

• Ewin Naiborhu (Bass)

• Denny Zahuri (Drums)

 

Berikut Rangkaian Tour Album Grausig Di Sumatera;

1. Medan (Kamis, 17 Agustus 2023)

2. Padangsidimpuan (Sabtu, 19 Agustus 2023)

3. Pekanbaru (Minggu, 20 Agustus 2023)

4. Padang (Selasa, 22 Agustus 2023)

5. Payakumbuh (Kamis, 24 Agustus 2023)

6. Lubuk Linggau (Sabtu, 26 Agustus 2023)

7. Palembang (Minggu, 27 Agustus 2023).

 

Para Personil tidak menyangka apabila metalheads Sumatera banyak yang menantikan kedatangannya selama ini.

Hal tersebut juga menjadi catatan tersendiri tentang perjalanan Grausig yang sebelumnya pernah tampil di Medan dan Jambi atas rekomendasi beberapa EO dan komunitas di Sumatera.

Manajemen telah sepakat untuk menggelar “Anomi Annihilatiom Sumaetra Tour”.

Namun tidak menutup kemungkinan pulau-pulau lainnya yang ada di Indonesia bakal terjamah juga.

Sebelum mengesahkan agenda tour di Sumatera, usut punya usut ternyata ada promotor yang menawarkan Grausig untuk menggelar tour di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Dari awal pihak manajemen berhubungan hanya dengan promotor tersebut tanpa berhubungan langsung dengan pihak penyelenggara acara maupun EO dari masing-masing daerah yang akan didatangi.

Berbagai fasilitas telah dijanjikan tentang transportasi dan akomodasi dari pihak promotor tersebut yang sudah disampaikan kepada pihak manajemen yang membuahkan kesepakatan kedua belah pihak.

Dari awal kesepakatan antara pihak promotor dengan pihak manajemen sudah meminta MOU (perjanjian tertulis) yang memuat tentang berbagai hal dan teknis pelaksanaan tour sesuai dengan kesepakatan di awal kepada pihak promotor, dan pihak promotor menyanggupi untuk itu.

Faktanya, hingga H-3 pelaksanaan di kota pertama tidak juga dibuatkan oleh pihak promotor, dan manajemen tidak mendapatkan kepastian dan kejelasan tentang teknis pelaksanaan tersebut.

Dengan terpaksa pihak Grausig mengambil keputusan yang tegas untuk membatalkan keikutsertaan Grausig pada tour itu.

MOU di pandang sebagai jaminan tentang hal teknis pelaksanaan tour tersebut tidak juga diterima pihak manajemen.

Banyak protes dan kabar miring kepada pihak Grausig dari teman-teman penyelenggara di masing-masing daerah yang menyalahkan Grausig akan pembatalan sepihak. Grausig juga sudah membuat pernyataan permintaan maaf lewat akun resmi facebook dan instagram perihal pembatalan sepihak yang memang secara teknis dari awal manajemen hanya berhubungan dengan pihak promotor tanpa berhubungan dengan pihak penyelenggara di masing-masing daerah.

Menurut Grausig sangat tidak etis ketika sebuah band mencampuri jobdesk promotor yang telah susah payah mengorganisir pihak penyelenggara acara.

Manajemen juga sudah mengklarifikasi dengan pihak penyelenggara acara secara langsung tentang hal-hal mendasar atas pembatalan sepihak.